Terapi komplementer dan pengobatan konvensional

Pengobatan konvensional didasarkan pada sains dan evaluasi yang ketat. Secara historis, hal ini tidak berlaku untuk terapi komplementer. Beberapa terapi komplementer kini telah diuji dalam uji coba ilmiah berkualitas baik, tetapi sebagian besar belum.

Pengobatan konvensional dan terapi komplementer seringkali dapat digunakan bersamaan. Namun, penting untuk memberi tahu dokter Anda dan praktisi pelengkap Anda tentang semua obat, perawatan, dan jenis pengobatan alternatif yang Anda pakai atau gunakan. Penyalahgunaan terapi komplementer, diagnosis yang salah, atau penundaan penggunaan pengobatan konvensional dapat meningkatkan risiko kesehatan Anda. Beberapa terapi komplementer berpotensi menimbulkan efek samping atau berinteraksi dengan obat konvensional.

Jangan pernah berhenti minum obat yang diresepkan , atau mengubah dosisnya, tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter Anda.

Penggunaan terapi komplementer

Terapi komplementer dan alternatif diperkirakan digunakan hingga dua pertiga orang di Australia.

Banyak obat komplementer sudah tersedia dan dapat dianggap aman jika berasal dari produk ‘alami’. Ini belum tentu demikian, terutama jika dosisnya lebih besar daripada yang terjadi secara alami dalam makanan.

Obat pelengkap dapat menyebabkan efek berbahaya pada beberapa orang, termasuk reaksi alergi yang parah.

Banyak obat pelengkap yang mengandung bahan aktif yang mungkin tidak dikenal orang. Kasus kontaminasi juga telah dilaporkan. tempat pengobatan kanker bekasi

Sebagai tindakan pencegahan, jangan gunakan obat pelengkap pada anak-anak atau jika Anda sedang hamil , mencoba hamil, atau menyusui .

Tanyakan profesional kesehatan Anda tentang potensi manfaat dan bahaya terapi komplementer apa pun sebelum menggunakannya.

Filosofi terapi komplementer

Terapi komplementer cenderung berbagi beberapa keyakinan inti, termasuk:

  • Penyakit terjadi jika tubuh tidak seimbang.
  • Tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan mempertahankan keadaan sehat jika diberi kondisi yang tepat.
  • Seluruh orang harus dirawat, bukan hanya penyakit atau gejalanya.
  • Terapi yang paling lembut harus dicoba terlebih dahulu sebelum yang lebih keras.
  • Tidak ada perbaikan cepat, karena penyembuhan dan keseimbangan membutuhkan waktu.
  • Produk alami lebih disukai daripada produk sintetis.

Contoh terapi komplementer

Beberapa terapi komplementer yang lebih populer meliputi:

  • akupunktur
  • teknik alexander
  • aromaterapi
  • kiropraktik
  • obat alami
  • homoeopati
  • meditasi
  • naturopati
  • osteopati
  • reiki
  • Pilates dan yoga .

More From Author

Sejarah singkat sitar dalam musik rock

4 Tips Perjalanan Aman di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *